Syaikhul Islam Dorong Digitalisasi dalam Pendistribusian Elpiji Bersubsidi
Anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT Pertamina (Persero), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, (9/2/2021). Foto : Geraldi/nvl
Anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam mengusulkan PT Pertamina (Persero) melakukan digitalisasi dalam penyaluran elpiji bersubsidi. Meskipun sudah jarang mendengar adanya kelangkaan elpiji, digitalisasi ini dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat. Sebelumnya, Pertamina juga sudah melakukan program digitalisasi kepada 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
“Menurut saya, digitalisasi distribusi elpiji (subsidi) ini lebih pantas, lebih layak, dan lebih perlu untuk dilakukan daripada digitalisasi SPBU. Karena soal penyaluran atau distribusi elpiji ini langsung dirasakan masyarakat, walaupun akhir-akhir ini kita sudah jarang mendengar ada kelangkaan elpiji,” ujar Syaikhul dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT Pertamina (Persero), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, (9/2/2021).
Politisi Fraksi PKB melanjutkan, sistem digitalisasi elpiji tersebut diharapkan dapat memantau kondisi di titik-titik distribusi serta bagaimana distribusi itu bisa dirasakan masyarakat dan kelangkaan dapat dihindari. Dirinya berharap digitalisasi dalam monitoring elpiji bersubsidi ini dapat dipertimbangkan PT Pertamina dan diprioritaskan daripada digitalisasi SPBU, karena fasilitas self service dari digitalisasi di beberapa SPBU yang dikunjunginya tidak beroperasi.
“Karena susah kalau secara teknis di lapangan, kita lihat masyarakat beli self service itu (di SPBU), mereka tidak terbiasa, karena biasa dilayani. Nanti ujung ujungnya sama, pun sudah didigitalkan, orang tetap ingin dilayani,” tutup politisi dapil Jawa Timur I.
Sebelumnya, PT Pertamina bersama PT Telkom Indonesia (Persero) sudah melakukan digitalisasi di 5.518 SPBU sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) berjalan efektif dan efisien. Dengan program ini Pertamina bisa menyajikan data dan informasi yang akurat serta real time, seperti memantau dan mengetahui stok bahan bakar di SPBU serta melakukan pemantauan dan pendataan pada konsumen di SPBU via cashless program. (hal/es)